Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai
dengan rasa ragu-ragu sedangkan filsafat dimulai dengan kedua-duanya.
Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita ketahui dan apa yang
belum kita ketahui, berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan
kita ketahui di dunia yang tak terbatas. Demikian juga berfilsafat berarti
mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh
sebenarnya kebenaran yang dicari telah dijangkau.
Filsafat adalah hasil
pemikiran dan perenungan secara mendalam tentang sesuatu sampai keakar-akarnya.
Sesuatu disini dapat berarti terbatas dan dapat pula berarti tidak terbatas.
Bila berarti terbatas, filsafat membatasi
diri akan hal tertentu saja. Bila berarti tidak terbatas, filsafat membahas
segala sesuatu yang ada di alam ini, yang sering dikatakan filsafat umum.
Sementara itu filsafat yang terbatas adalah filsafat ilmu, filsafat pendidikan,
filsafat seni dan lain-lainnya.
Filsafat
membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam, maka dikatakan kebenaran
filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan
kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari
segi yang bisa diamati oleh manusia saja. Sesungguhnya isi alam yang dapat
diamati hanya sebagian kecil saja, diibaratkan mengamati gunung es, hanya mampu
melihat yang di atas permukaan laut saja. Semantara filsafat mencoba menyelami
sampai kedasar gunung es itu
untuk meraba segala sesuatu yang ada melalui pikiran dan renungan yang kritis.
Sedangkan pendidikan merupakan salah satu bidang ilmu, sama halnya
dengan ilmu-ilmu lain. Pendidikan lahir dari induknya yaitu filsafat. Jadi filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran dan
perenungan secara mendalam sampai keakar-akarnya mengenai pendidikan. Ada
sejumlah filsafat pendidikan yang dianut oleh bangsa-bangsa di dunia, filsafat
itu akan menjawab pertanyaan apakah
pendidikan itu? Apa yang hendak dicapai? Dan lain sebagainya.
Hubungan antara filsafat
dan pendidikan terkait dengan persoalan logika, yaitu logika formal yang
dibangun atas prinsip koherensi, dan logika dialektis dibangun atas prinsip
menerima dan membolehkan kontradiksi. Hubungan interakif antara filsafat dan
pendidikan berlangsung dalam lingkaran kultural dan pada akhirnya menghasilkan
apa yang disebut dengan filsafat pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar