Pendidikan
di yakini sebagai kunci utama pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia.
Namun pendidikan di Indonesia mengalami proses “dehumanisasi” yaitu proses
mnjadikan manusia tidak esuai dengan kodratnya sebagai manusia. Dikatakan demikian
karena pendidikan tersebut mengalamai proses kemunduran dengan terkikisnya
nilai-nilai kemanusiaan yang dikandungnya. Sebagai contoh tawuran antar
pelajar, pemakaian narkoba, pornografi dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
pendidikan hendaknya dikembalikan menjadi proses humanisasi. Yaitu proses
menjadikan manusia sebagai manusia sesuai dengan kodratnya sebagai manusia
Tujuan
pendidikan menurut Freire adalah humanisasi yang artinya memanusiakan manusia.
Humanisasi menurut Ki hajar Dewantara yaitu menuntut segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Kodrat dimaknai sebagai bawaan manusia, menurut Ki Hajar Dewantara (Syarifudin,
2015;26) manusia dilahirkan dengan bekal kekuatan kodrati yang lengkap tetapi
belum semuanya sempurna, adapun kekuatan kodrati tersebut yaitu :
·
Akal
budi
·
Rasa
iman
·
Insting
·
Nafsu
(memilki potensi untuk berbuat baik atau jahat).
Berdasarkan pendapat
Syarifudim dan Hasbullah dapat disimpulkan bahwa humanisasi adalah tercapainya
kodrat dan dharma manusia. Kodrat dan dharma manusia bisa dicapai melalui
atribut-atribut dari jiwa manusia yang disebut trisakti jiwa (cipta, rasa dan
karsa).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar