Senin, 26 Desember 2016

HUMANISASI



Pendidikan di yakini sebagai kunci utama pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia. Namun pendidikan di Indonesia mengalami proses “dehumanisasi” yaitu proses mnjadikan manusia tidak esuai dengan kodratnya sebagai manusia. Dikatakan demikian karena pendidikan tersebut mengalamai proses kemunduran dengan terkikisnya nilai-nilai kemanusiaan yang dikandungnya. Sebagai contoh tawuran antar pelajar, pemakaian narkoba, pornografi dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikembalikan menjadi proses humanisasi. Yaitu proses menjadikan manusia sebagai manusia sesuai dengan kodratnya sebagai manusia
Tujuan pendidikan menurut Freire adalah humanisasi yang artinya memanusiakan manusia. Humanisasi menurut Ki hajar Dewantara yaitu menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Kodrat dimaknai sebagai bawaan manusia, menurut Ki Hajar Dewantara (Syarifudin, 2015;26) manusia dilahirkan dengan bekal kekuatan kodrati yang lengkap tetapi belum semuanya sempurna, adapun kekuatan kodrati tersebut yaitu :
·         Akal budi
·         Rasa iman
·         Insting
·         Nafsu (memilki potensi untuk berbuat baik atau jahat).
Berdasarkan pendapat Syarifudim dan Hasbullah dapat disimpulkan bahwa humanisasi adalah tercapainya kodrat dan dharma manusia. Kodrat dan dharma manusia bisa dicapai melalui atribut-atribut dari jiwa manusia yang disebut trisakti jiwa (cipta, rasa dan karsa). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar