Materialisme adalah asal atau hakikat
dari segala sesuatu, dimana asal atau hakikat dari segala sesuatu ialah materi.
Karena itu materialisme mempersoalkan metafisika, namun metafisikanya adalah
metafisika materialisme.
Materialisme merupakan istilah dalam
filsafat ontology yang menekankan keunggulan faktor-faktor material atas
spiritual dalam metafisika, teori nilai, fisiologi, efistemologi, atau
penjelasan historis. Maksudnya, suatu keyakinan bahwa di dunia ini tidak ada
sesuatu selain materi yang sedang bergerak. Pada sisi ekstrem yang lain,
materialisme adalah sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa pikiran (roh,
kesadaran, dan jiwa) hanyalah materi yang sedang bergerak. Materi dan alam
semesta sama sekali tidak memiliki karakteristik-karakteristik pikiran dan
tidak ada entitas-entitas nonmaterial. Realitas satu-satunya adalah materi.
Setiap perubahan bersebab materi atau natura dan dunia fisik. Beberapa tokoh
pemikir materialisme, antara lain :
a. Karl Marx (1818-1883)
Dasar filsafat Marx adalah bahwa setiap
zaman, system produksi merupakan hal yang fundamental. Yang menjadi persoalan
bukan cita-xita politik atau teologi yang berlebihan, melainkan suatu system
produksi. Sejarah merupakan suatu perjuangan kelas, perjuangan kelas yang
tertindas melawan kelas yang berkuasa. Pada waktu itu Eropa disebut kelas
borjuis. Pada puncaknya dari sejarah ialah suatu masyarakat yang tidak
berkelas, yang menurut Marx adalah masyarakat komunis.
b. Thomas Hobbes (1588-1679 M)
Menurut Thomas Hobbes materialisme
menyangkal adanya jiwa atau roh karena keduanya hanyalah pancaran dari materi.
Dapat dikatakan juga bahwa materialisme menyangkal adanya ruang mutlak lepas
dari barang-barang material.
c. Hornby (1974)
Menurut Hornby materialisme adalah
theory, belief, that only material thing exist (teori atau kepercayaan bahwa
yang ada hanyalah benda-benda material saja).
d. Van Der Welj (2000)
Van Der Welj mengatakan bahwa
materialisme dengan menyatakan bahwa materialisme ini terdiri atas suatu
aglomerasi atom-atom yang dikuasai aleh hukum-hukum fisika-kimiawi. Bahkan,
terbentuknya manusia sangat dimungkinkan berasal dari himpunan atom-atom
tertinggi. Apa yang dikatakan kesadaran, jiwa, atau roh sebenarnya hanya
setumpuk fungsi kegiatan dari otakyang bersifat sangat organik-materialistis.
Sebagian ahli lain mengatakan bahwa
materialisme adalah kepercayaan bahwa yang ada hanyalah materi dalam gerak.
Juga dikatakan kepercayaan bahwa pikiran memang ada, tetapi adanya pikiran
disebabkan perubahan-perubahan materi. Materialisme juga berarti bahwa materi
dan alam semesta tidak memiliki karakteristik pikiran, seperti tujuan,
kesadaran, niat, tujuan, makna, arah, kecerdasan, kemauan atau upaya. Jadi,
materialisme tidak mengakui adanya entitas nonmaterial, seperti roh, hantu, malaikat.
Materialisme juga tidak mempercayai adanya Tuhan atau alam supranatural. Oleh
sebab itu, penganut aturan ini menganggap bahwa satu-satunya realitas yang ada
hanyalah materi. Segala perubahan yang tercipta pada dasarnya berkausa
material. Pada ekselasi material menjadi suatu keniscayaan pada being of
phenomena. Pada akhirnya dinyatakan bahwa materi dan segala perubahannya
bersifat abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar