Sebagaimana filsafat pendidikan pada
umumnya, maka filsafat pendidikan Islam juga menyangkut pemikiran-pemikiran
yang terkait dengan masalah pendidikan, yakni pendidikan Islam. Filsafat
pendidikan Islam adalah pedoman bagi perancang dan orang-orang yang bekerja
dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
Filsafat
pendidikan Islam yang bertumpu pada pemikiran mengenai masalah pendidikan Islam
tak dapat dilepaskan dari tugas dan misi kerasulan, yakni untuk menyempurnakan
akhlak. Kemudian penyempurnaan akhlak terkait pula dengan hakikat penciptaan
manusia, yakni menjadi pengabdi Allah yang setia. Sebagai pengabdi Allah yang
setia, maka manusia juga dapat melepaskan statusnya selaku khalifah Allah di
muka bumi.
Misi utama
kerasulan Muhammad SAW, sebagaimana disabdakan beliau sendiri, yakni untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia. Akhlak berkaitan dengan sikap dan perilaku
manusia. Nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk, serta objeknya,
yakni kepada siapa kelakuan itu ditunjukkan. Dikemukakan oleh M. Quraish
Shihab, bahwa para filsuf dan teolog sering membahas tentang arti baik dan
buruk, serta pencipta kelakuan tersebut, yakni apakah kelakuan tersebut
merupakan pilihan atau perbuatan manusia sendiri, ataukah berada diluar kemampuannya?
Dalam pandangan Omar Mohammad al-Toumy
al-Syaibani filsafat pendidikan ialah pelaksanaan pandangan filsafat dan kaidah
filsafat dalam bidang pendidikan. Titik berat filsafat pendidikan adalah pada
pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan-kepercayaan yang menjadi dasar filsafat
dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan secara paktis. Dengan demikian
ruang lingkup kajian
filsafat pendidikan Islam mencakup prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasar
filsafat itu sendiri, serta faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya
penyelesaian masalah pendidikan Islam. Bagaimana pandangan Islam terhadap
semuanya itu. Selanjutnya beliau mengemukakan lima prinsip dasar dalam kajian filsafat
pendidikan Islam, yaitu :
a) Pandangan Islam terhadap jagat
raya.
b) Pandangan Islam terhadap manusia.
c) Pandangan Islam terhadap
masyarakat.
d) Pandangan Islam terhadap
pengetahuan manusia.
e) Pandangan Islam terhada akhlak.
Ruang lingkup
kajian filsafat pendidikan Islam juga meliputi masalah-masalah yang berhubungan
dengan sistem pendidikan Islam itu sendiri. Adapun komponen-komponen yang
termasuk dalam sistem pendidikan Islam itu, antara lain dasar yang melandasi
pembentukan sistem tersebut. Lalu tujuan yang akan dicapai oleh pendidikan
Islam. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, maka perlu ada rumusan mengenai
siapa yang dididik, siapa pelaksanya, bagaimana cara penyelenggaraannya, sarana
dan prasarana apa yang diperlukan, materi apa yang diberikan, bagaimana
caranya, kondisi apa yang perlu diciptakan, serta bagaimana mengukur tingkat
pencapaiannya.
Ruang lingkup kajian filsafat pendidikan
Islam, mengacu kepada semua aspek yang dianggap mempunyai hubungan dengan
pendidikan dalam arti luas. Tidak terbatas pada lingkungan institusi pendidikan
formal saja. Lapangan pendidikan diluar sekolah seperti lingkungan rumah
tangga, lembaga peribadatan, masyarakat, maupun tradisi sasio-kultural juga
termasuk dalam kajian filsafat pendidikan Islam. Bahkan secara lebih rinci,
pendidikan pre - natal menjadi kajian khusus alam filsafat pendidkan Islam.
Dengan
demikian ruang lingkup kajian filsafat pendidikan Islam boleh dikatakan identik
dengan kajian keIslaman itu sendiri. Mencakup semua aspek kehidupan manusia
secara menyeluruh yang terkait dengan masalah pendidikan. Adapun dalam pendekatan proses, ruang
lingkup kajian filsafat pendidikan meliputi rentang kehidupan manusia itu
sendiri, yakni dari sejak dilahirkan hingga ke akhir hayatnya. Namun yang jelas
kajian ini sama sekali tidak dapat dilepaskan dari status manusia sebagai
makhluk ciptaan Allah.
Pemikiran dan
kajian tentang filsafat pendidikan Islam menyangkut 3 hal pokok yaitu
penelaahan tentang filsafat, pendidikan,
dan penelaahan tentang Islam. Karena itu setiap orang yang berminat dan
menerjunkan diri dalam dunia filsafat pendidikan Islam seharusnya memahami dan
memiliki modal dasar tentang filsafat, pendidikan, dan Islam. Kajian dan pemikiran mengenai
pendidikan pada dasarnya menyangkut aspek yang sangat luas dan menyeluruh
bahkan seluruh aspek kebutuhan dan kehidupan umat manusia, khususnya umat
Islam. Ketika dilakukan kajian dan dirumuskan pemikiran mengenai tujuan
pendidikan Islam, maka tidak dapat dilepaskan dari tujuan hidup umat manusia.
Karena tujuan pendidikan Islam hakikatnya alam rangka mencapai tujuan hidup
umat manusia, sehingga esensi dasar tujuan pendidikan Islam sebetulnya sama
dengan tujuan hidup umat manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar