Dalam
sejarah filsafat Yunani, filsafat mencakup seluruh bidang ilmu
pengetahuan. Lambat laun banyak ilmu-ilmu khusus yang melepaskan diri dari
filsafat. Meskipun demikian, filsafat dan ilmu pengetahuan masih memiliki
hubungan dekat. Sebab baik filsafat maupun ilmu pengetahuan sama-sama
pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren dan mempunyai obyek
material dan formal.
Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Alam adalah dua hal yang saling
berhubungan. Secara historis, kelahiran ilmu pengetahuan berawal dari filsafat,
begitu juga sebaliknya filsafat ilmu juga semakin berkembang seiring dengan
kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini, pemikiran manusia juga
mengalami perkembangan linear, dahulu masyarakat Yunani kuno mendasari
pemikiran mereka dengan mitos, kemudian berkembang menjadi lebih rasional
dengan paham teologi mereka, pemikiran inipun terus berkembang sampai
melahirkan science dan teknologi yang dapat dirasakan manfaatnya sampai
sekarang.
Selain itu filsafat
juga dapat merangsang lahirnya keinginan dari temuan filosofis melalui berbagai
observasi dan eksperimen yang melahirkan ilmu-ilmu. Hasil kerja filosofis dapat
menjadi pembuka bagi lahirnya suatu ilmu, oleh karena itu filsafat disebut juga
sebagai induk ilmu (mother of science). Untuk kepentingan
perkembangan ilmu, lahir disiplin filsafat yang mengkaji ilmu pengetahuan yang
dikenal sebagai filsafat ilmu pengetahuan. Filsafat Ilmu merupakan
bagian dari Epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji
hakikat ilmu (pengtahuan ilmiah). Filsafat ilmu
sangat berkaitan dengan ontologi, epistemologi dan aksiologi ilmu, dalam artian
filsafat ilmu berusaha menjelaskan objek apa yang ditelaah ilmu, dengan proses
apa ilmu diperoleh dan untuk apa ilmu itu dipergunakan.
Yang
membedakan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan adalah filsafat mempelajari
seluruh realitas, sedangkan ilmu pengetahuan hanya mempelajari satu
realitas atau bidang tertentu. Filsafat adalah induk semua ilmu pengetahuan.
Dia memberi sumbangan dan peran sebagai induk yang melahirkan dan membantu
mengembangkan ilmu pengetahuan hingga ilmu pengetahuan itu dapat hidup dan
berkembang. Filsafat membantu ilmu pengetahuan untuk bersikap rasional dalam
mempertanggungjawabkan ilmunya. Pertanggungjawaban secara rasional di sini
berarti bahwa setiap langkah-langkah harus terbuka terhadap segala
pertanyaan dan sangkalan dan harus dipertahankan secara argumentatif, yaitu
dengan argumen-argumen yang obyektif (dapat dimengerti secara intersuyektif).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar