Sabtu, 17 Desember 2016

Pentingnya Berpikir Holistik pada Kehidupan Manusia



Sebagian orang beranggapan bahwa filsafat adalah sesuatu hal yang tidak penting, bahkan sesuatu hal yang tabu untuk diperbincangkan. Pada dasarnya filsafat bukanlah hal yang buruk, karena filsafat itu sebenarnya adalah berfikir secara mendasar (Radikal), menyeluruh (holistik), dan spekulasi (spekulatif).

Perkembangan globalisasi dewasa ini menuntut seseorang, pemikir, cendekiawan, atau ilmuwan untuk dapat mengkaji permasalahan-permasalahan secara luas atau dari sudut pandang yang berbeda-beda. Kenyataan yang sering ditemui adalah pikiran manusia hanya terfokus atau terspesialisasi pada bidang-bidang kehidupan atau keilmuwan tertentu.

Apabila, manusia tetap mengkhususkan diri dengan pemikirannya yang sempit, maka tidak tertutup kemungkinan dia akan menjadi seseorang yang fanatik, tidak berkembang. Sebuah fenomena yang terjadi di dunia harus disikapi dari kaca mata yang  berbeda karena adanya suatu jalinan yang saling kait-mengkait. Dengan demikian ciri berpikir dari filsafat yaitu berpikir secara holistik dibutuhkan untuk mananggapi dan memecahkan suatu masalah demi mewujudkan suatu sistem kehidupan manusia yang seimbang secara batiniah dan rohani.

Berpikir adalah proses yang intens untuk memecahkan masalah, dengan menghubungan satu hal dengan yang lain, sehingga mendapatkan pemecahan. Oleh karena itu berpikir melibatkan kemampuan untuk membayangkan atau menyajikan objek-objek yang tidak ada secara fisik atau kejadian-kejadian yang tidak sedang berlangsung.
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang memiliki kemampuan untuk berpikir (homo thinking), makhluk yang mampu membangun atau mengembangkan potensi rasa dan karsa (emotional quetion); dan makhluk yang mampu membangun kualitas kedekatan pada Tuhan (spiritual quetion) (Muthahhari, M. 1997; Tafsir, A. 2007). Dengan kata lain, manusia adalah makhluk ‘multi dimensional’, dengan segala kemampuan yang dimiliki manusia mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan itulah yang menjadi senjata pamungkas bagi manusia dalam mengusai atau memberdayakan alam seisinya. Kemampuan multidimensi tersebut, menyebabkan manusia mampu mengembangkan beragam ilmu pengetahuan atau kebudayaan yang kompleks menuju keunggulan hidup (civilization).
Diantara bagian terpenting dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan adalah ‘kemampuan manusia untuk menalar’. Dari kemampuan menalar itulah manusia dapat:
(a) mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara maksimal
(b) memilih dan membedakan sesuatu itu benar atau salah, sesuatu itu baik atau tidak baik
(c) memilih beragam alternatif pilihan jalan hidup yang benar atau tidak benar, bermanfaat atau tidak bermanfaat
(d) terus melakukan inovasi diberbagai bidang kehidupan dengan pola perubahan yang bersifat progress of change (Ankersmit. 1987; Sztompka, P. 1993).
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa berpikir holistik dalam kehidupan manusia sangat penting. Apalagi kita sebagai makhluk sosial di zaman globalisasi ini, yang terus dihadapakan dengan suasana, lingkungan dan manusia yang berbeda. Berpikir holistik akan membuat orang lebih mudah beradaptasi dengan suasana, lingkungan, dan manusia yang baru serta berbeda.
Dengan berpikir holistik kita tidak akan terjebak dalam pemikiran- pemikiran yang bodoh. Kita bisa menghadapi segala sesuatu yang terjadi pada diri kita atau orang lain dengan pikiran positif.  Dan juga mampu menyelesaikan masalah dengan baik yang dimulai dengan mencari penyebabnya.
Bagi pelajar atau juga mahasiswa berpikir holistik sangat penting,  Akan sangat memudahkan kita sebagai mahasiswa dalam menghadapi masalah, tugas- tugas dan juga pekerjaan- pekerjaan diluar aktifitas belajar.
Yang lebih penting adalah berpikir holistik akan membuat kita lebih bijaksana. Meninggalkan segala macam hal yang buruk dan melaksanakan hal- hal yang baik. Sebagai makhluk sosial juga harus pandai memilih sahabat yang baik. Sebagai makhluk konsumen juga harus bijaksana, yang lebih dibutuhkan harus didahulukan. Sebagai politikus juga harus mementingkan rakyat daripada golongan dan individunya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar