Sebagian orang beranggapan bahwa filsafat adalah sesuatu hal yang tidak penting, bahkan sesuatu hal yang tabu untuk diperbincangkan. Pada dasarnya filsafat bukanlah hal yang buruk, karena filsafat itu sebenarnya adalah berfikir secara mendasar (Radikal), menyeluruh (holistik), dan spekulasi (spekulatif).
Perkembangan globalisasi dewasa ini menuntut seseorang, pemikir, cendekiawan, atau ilmuwan untuk dapat mengkaji permasalahan-permasalahan secara luas atau dari sudut pandang yang berbeda-beda. Kenyataan yang sering ditemui adalah pikiran manusia hanya terfokus atau terspesialisasi pada bidang-bidang kehidupan atau keilmuwan tertentu.
Apabila, manusia tetap mengkhususkan diri dengan pemikirannya yang sempit, maka tidak tertutup kemungkinan dia akan menjadi seseorang yang fanatik, tidak berkembang. Sebuah fenomena yang terjadi di dunia harus disikapi dari kaca mata yang berbeda karena adanya suatu jalinan yang saling kait-mengkait. Dengan demikian ciri berpikir dari filsafat yaitu berpikir secara holistik dibutuhkan untuk mananggapi dan memecahkan suatu masalah demi mewujudkan suatu sistem kehidupan manusia yang seimbang secara batiniah dan rohani.
Berpikir adalah proses yang intens untuk memecahkan
masalah, dengan menghubungan satu hal dengan yang lain, sehingga mendapatkan
pemecahan. Oleh karena itu berpikir melibatkan kemampuan untuk membayangkan
atau menyajikan objek-objek yang tidak ada secara fisik atau kejadian-kejadian
yang tidak sedang berlangsung.
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang memiliki
kemampuan untuk berpikir (homo thinking),
makhluk yang mampu membangun atau mengembangkan potensi rasa dan karsa (emotional quetion); dan makhluk yang
mampu membangun kualitas kedekatan pada Tuhan (spiritual quetion) (Muthahhari, M. 1997; Tafsir, A. 2007). Dengan
kata lain, manusia adalah makhluk ‘multi dimensional’, dengan segala kemampuan
yang dimiliki manusia mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, dan ilmu
pengetahuan itulah yang menjadi senjata pamungkas bagi manusia dalam mengusai
atau memberdayakan alam seisinya. Kemampuan multidimensi tersebut, menyebabkan
manusia mampu mengembangkan beragam ilmu pengetahuan atau kebudayaan yang
kompleks menuju keunggulan hidup (civilization).
Diantara bagian terpenting dalam proses pengembangan
ilmu pengetahuan adalah ‘kemampuan manusia untuk menalar’. Dari kemampuan
menalar itulah manusia dapat:
(a) mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
secara maksimal
(b) memilih dan membedakan sesuatu itu benar atau
salah, sesuatu itu baik atau tidak baik
(c) memilih beragam alternatif pilihan jalan hidup
yang benar atau tidak benar, bermanfaat atau tidak bermanfaat
(d) terus melakukan inovasi diberbagai bidang
kehidupan dengan pola perubahan yang bersifat progress of change (Ankersmit. 1987; Sztompka, P. 1993).
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa berpikir holistik dalam kehidupan manusia sangat penting. Apalagi kita
sebagai makhluk sosial di zaman globalisasi ini, yang terus dihadapakan dengan
suasana, lingkungan dan manusia yang berbeda. Berpikir holistik akan membuat
orang lebih mudah beradaptasi dengan suasana, lingkungan, dan manusia yang baru
serta berbeda.
Dengan berpikir holistik kita tidak akan terjebak
dalam pemikiran- pemikiran yang bodoh. Kita bisa menghadapi segala sesuatu yang
terjadi pada diri kita atau orang lain dengan pikiran positif. Dan juga mampu menyelesaikan masalah dengan
baik yang dimulai dengan mencari penyebabnya.
Bagi pelajar atau juga mahasiswa berpikir holistik sangat
penting, Akan sangat memudahkan kita
sebagai mahasiswa dalam menghadapi masalah, tugas- tugas dan juga pekerjaan-
pekerjaan diluar aktifitas belajar.
Yang lebih penting adalah berpikir holistik akan
membuat kita lebih bijaksana. Meninggalkan segala macam hal yang buruk dan
melaksanakan hal- hal yang baik. Sebagai makhluk sosial juga harus pandai
memilih sahabat yang baik. Sebagai makhluk konsumen juga harus bijaksana, yang
lebih dibutuhkan harus didahulukan. Sebagai politikus juga harus mementingkan rakyat
daripada golongan dan individunya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar