Telah kita ketahui bahwa filsafat adalah sebagai induk yang
mencakup semua ilmu khusus. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya
ilmu-ilmu khusus itu satu demi satu memisahkan diri dari induknya, filsafat.
Mula-mula matematika dan fisika melepaskan diri, kemudian diikuti oleh
ilmu-ilmu lain. Adapun psikologi baru pada akhir-akhir ini melepaskan diri dari
filsafat, bahkan di beberapa insitut, psikologi masih terpaut dengan filsafat.
Setelah filsafat ditinggalkan oleh ilmu-ilmu khusus, ternyata
ia tidak mati, tetapi hidup dengan corak baru sebagai 'ilmu istimewa' yang
memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Yang menjadi
pertanyaan ialah : apa sajakah yang masih merupakan bagian dari filsafat dalam
coraknya yang baru ini? Persoalan ini membawa kita kepada pembicaraan tentang
cabang-cabang filsafat.
Menurut Aristoteles, murid Plato, mengadakan pembagian secara
kongkret dan sistematis menjadi empat cabang, yaitu:
a) Logika.
Ilmu ini dianggap sebagai ilmu pendahuluan bagi filsafat.
b)
Filsafat teoretis. Cabang
ini mencakup: "ilmu fisika yang
mempersoalkan dunia materi dari alam nyata ini, " ilmu matematika yang
mempersoalkan hakikat segala sesuatu dalam kuantitasnya," ilmu metafisika
yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu. Inilah yang paling utama dari
filsafat.
c)
Filsafat praktis. Cabang ini
mencakup:" ilmu etika. yang mengatur kesusilaan dan kebahagiaan dalam
hidup perseorang " ilmu ekonomi, yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran
di dalam negara.
d)
Filsafat poetika (Kesenian).
Pembagian Aristoteles ini merupakan permulaan yang baik
sekali bagi perkembangan pelajaran filsafat sebagai suatu ilmu yang dapat
dipelajari secara teratur. Ajaran Aristoteles sendiri, terutama ilmu logika, hingga
sekarang masih menjadi contoh-contoh filsafat klasik yang dikagumi dan,
dipergunakan.
Walaupun pembagian ahli yang satu tidak sama dengan pembagian
ahli-ahli lainnya, kita melihat lebih banyak persamaan daripada perbedaan. Dari
pandangan para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat dalam
coraknya yang baru ini mempunyai beberapa cabang, yaitu metafisika,logika,
etika, estetika, epistemologi, dan filsafat-filsafat khusus lainnya.
1. Metafisika:
filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika, hakikat yang bersifat
transenden, di luar jangkauan pengalaman manusia.
2. Logika:
filsafat tentang pikiran yang benar dan yang salah.
3. Etika:
filsafat tentang perilaku yang baik dan yang buruk.
4. Estetika:
filsafat tentang kreasi yang indah dan yang tidak indah.
5. Epistomologi:
filsafat tentang ilmu pengetahuan.
6. Filsafat-filsafat
khusus lainnya: filsafat agama, filsafat manusia, filsafat hukum, filsafat
sejarah, filsafat alam, filsafat pendidikan, dan sebagainya.
Seperti telah
dikatakan, ilmu filsafat itu sangat luas lapangan pembahasannya. Yang ditujunya
ialah mencari hakihat kebenaran dari segala sesuatu, baik dalam kebenaran
berpikir (logika), berperilaku (etika), maupun dalam mencari hakikat atau
keaslian (metafisika). Maka persoalannya menjadi apakah sesuatu itu hakiki
(asli) atau palsu (maya). Dari tinjauan di atas kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa dalam tiap-tiap pembagian sejak zaman Aristoteles hingga dewasa ini
lapangan-lapangan yang paling utama dalam ilmu filsafat selalu berputar di
sekitar logika, metafisika, dan etika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar