Berpikir holistik dalam kehidupan manusia sangat
penting. Apalagi kita sebagai makhluk sosial di zaman globalisasi ini, yang
terus dihadapakan dengan suasana, lingkungan dan manusia yang berbeda. Berpikir
holistik akan membuat orang lebih mudah beradaptasi dengan suasana, lingkungan,
dan manusia yang baru serta berbeda.
Perkembangan
globalisasi menuntut pengembangan pola pikir secara holistik. Beberapa faktor
yang mempengaruhinya dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Kehidupan manusia
terdiri dari beragam bidang kehidupan. Bidang-bidang kajian tersebut antara
lain agama, hukum, bahasa, seni, matematika, sains, sosiologi, komunikasi,
pendidikan dan sebagainya. Semua bidang tersebut saling berkaitan satu dengan
lainnya.
b. Otak manusia sejak
dilahirkan telah disiapkan untuk memahami berbagai macam bidang ilmu. Secara
potensial hal itu sudah disediakan, tetapi secara realitas kerap kali yang
berkembang hanya bagian-bagian tertentu saja dari otak manusia. Karena tidak
dilatih secara maksimal.
c. Jika dicermati,
kehidupan manusia baik secara individu, sosial (komunitas), kehidupan hewan dan
tumbuhan di alam, serta sistem mikroskopis dan makrokosmos yang ada di alam
mini, akan didapati bahwa tidak ada satu pun makhluk yang independen secara
mutlak. Semua makhluk itu terikat dalam sistem yang saling terhubung. Artinya,
hakikat kehidupan kita ini bersifat komplek, tidak tunggal, tidak mandiri
secara mutlak. Dengan demikian, memahami kehidupan ini juga membutuhkan perangkat-perangkat
ilmu pengetahuan yang komplek pula.
d. Dalam manajemen
modern, banyak pihak telah lama menerapkan sistem pendekatan integral. Misalnya
dalam industri perangkat keras komputer. Disana sebuah pabrik komputer tidak
hanya merekrut ahli-ahli teknik komputer saja, tetapi mereka juga membutuhkan
ahli desain, ahli bahasa, ahli marketing, peneliti sosial, sampai ahli
psikologi. Dengan pendekatan yang bersifat menyeluruh (integral), diharapkan
keputusan-keputusan manajemen yang diambil lebih dekat kepada realitas konsumen
yang dihadapi.
e. Ilmu pengetahuan
telah melahirkan ilmuwan-ilmuwan multi disipliner yang menguasai ilmu agama,
filsafat, matematika, sains, seni, sejarah, geografi dan lain-lain.
f. Pemahaman
bidang-bidang ilmiah secara holistik akan membawa kepada kebijaksanaan dan
keputusan yang matang. Justru sikap fanatik kepada spesialisasi dan menolak
keragaman perspektif, hal itu akan membawa kepada kesempitan pandangan dan
kesimpulan yang mentah.
g. Pada dasarnya, tidak
ada satu pun bidang ilmu yang bersifat spesialis murni. Seorang ahli tidak akan
menemukan sebuah teori baru tanpa alat bantu ilmu lain seperti ilmu fisika,
informasi perpustakaan, dll.
h. Dengan berpikir
secara holistik, seseorang mampu beradaptasi dengan berbagai macam manusia,
lingkungan dan kasus. Menghadapi orang desa berbeda dengan menghadapi orang
kota, menghadapi orang Jawa berbeda dengan menghadapi orang Batak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar