Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejak adanya
pembicaraan manusia. Maka sejarah lahirnya filsafat dimana-mana seperti di Yunani,
India, Persia. Karena filsafat memiliki kualifikasi tertentu, maka lahirnya
filsafat diidentikan dengan Yunani. Hal ini sesuai dengan karakter orang
yunani ialah Rasional
Permulaan fisafat adalah keheranan.
Menurut Aristoteles filsafat dimulai dengan suatu thauma (rasa kagum) yang
timbul dari suatu aporia, yakni suatu kesulitan yang dialami karena adanya
percakapan-percakapan yang saling berkontradiksi. Istilah aporia dari bahasa
Yunani juga berarti problema, pertanyaan atau “tanpa jalan ke keluar”. Hasrat
akan mengerti itu menyatakan diri dalam bermacam-macam pertanyaan-pertanyaan
yang sungguh-sungguh tak mudah dijawab dengan sekaligus. Keheranan itu dapat
berpangkal pada hal-hal yang sangat biasa saja, misalnya tentang bunga, pohon,
burung, kucing,dan lain-lain. Dan yang teraneh dari semuanya itu ialah manusia
itu sendiri. Manusia tentu mempersoalkan dirinya sendiri, bahkan boleh
dikatakan ia adalah teka-teki bagi dirinya sendiri. Suatu tanda tanya besar
suatu persoalan yang harus dikerjakan sendiri itu semua sering diistilahkan
dengan perkataan “Rahasia Hidup”. Rahasia artinya pertanyaan atau persoalan
yang tak dapat dijawab dengan memuaskan sepenuhnya, karena jawaban yang
diberikan itu selalu menimbulkan seratus pertanyaan lain lagi sebab selalu ada
saja terkandung arti yang tidak atau belum kita tangkap. Itulah sebabnya
filsafat tak akan selesai penyelidikannya. Dan anehnya ini tidak menyebabkan
kita lalu putus asa melainkan sebaliknya.
Keheranan berubah sifatnya menjadi kekaguman yang
memperkaya manusia. Apakah
“keheranan” itu telah boleh disebut “filsafat”? atau belum dapat disebut
filsafat. Keheranan barulah permulaannya. Usaha untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan itu, untuk menyelami itu barulah disebut filsafat apabila
dilakukan secara sistematik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar