Sabtu, 17 Desember 2016

Filsafat Bahasa



Filsafat bahasa adalah ilmu gabungan antara linguistik dan filsafat. Ilmu ini menyelidiki kodrat dan kedudukan bahasa sebagai kegiatan manusia serta dasar-dasar konseptual dan teoritis linguistik. Menurut Kinayati Djojosuroto (2007 : 452) mengatakan bahwa filsafat bahasa merupakan bidang filsafat khusus yang membahas tentang hakikat bahasa, unsur-unsur pembentuk bahasa, hubungan bahasa dengan pikiran manusia, hakikat bahasa sebagai sarana komunikasi dalam kaitannya dengan kehidupan manusia.
Filsafat bahasa dengan linguistik bertujuan mendapatkan kejelasan tentang bahasa. Linguistik mencari hakikat bahasa. Para sarjana bahasa, menganggap bahwa kejelasan tentang hakikat bahasa itulah tujuan akhir kegiatannya. Sedangkan filsafat bahasa mencari hakikat ilmu pengetahuan atau hakikat pengetahuan konseptual. Dalam usahanya mencari hakikat pengetahuan konseptual itu, para filsuf mempelajari bahasa bukan sebagai tujuan akhir, melainkan sebagai objek sementara agar pada akhirnya dapat diperoleh kejelasan tentang hakikat pengetahuan konseptual itu.
Filsafat bahasa merupakan kumpulan hasil pikiran para filosof mengenai hahikat bahasa yang disusun secara sistematis untuk dipelajari dengan menggunakan metode tertentu. Metode berpikir secara mendalam (radik), logis, dan universal mengenai hakikat bahasa. Filsafat bahasa bisa dilihat dari dua sudut pandang. Pertama, filsafat bahasa dilihat sebagai ilmu dan kedua, filsafat bahasa dilihat sebagai suatu metode. Jika dilihat sebagai ilmu, filsafat bahasa mengacu pada kumpulan hasil pikiran para filsof mengenai bahasa yang disusun secara sistematis untuk dipelajari dengan menggunakan metode tertentu. Jika dilihat sebagai metode berpikir, filsafat bahasa mengacu pada metode berpikir secara mendalam, logis, dan universal mengenai hakikat bahasa (Hidayat, 2009 : 13).
Manfaat filsafat bahasa dalam studi bahasa dapat didiskusikan melalui sejumlah cabang filsafat: (1) metafisika, (2) logika dan (3) epistimologi.
1.  Metafisika
Metafisika ialah bagian filsafat yang berusaha memformulasikan fakta yang paling umum dan paling luas, termasuk penyebutan kategori-kategori yang paling pokok atas pengelompokan hal dan benda dan gambaran saling hubungan mereka.
2.  Logika
Ada cabang filsafat lain yang menaruh perhatian pada bahasa. Cabang itu sering disebut logika. Logika ialah studi tentang inference (kesimpulan-kesimpulan). Logika berusaha menciptakan suatu kriteria guna memisahkan inferensi yang sahih dari yang tidak sahih.
3.  Epistemologi
Epistemologi atau teori ilmu pengetahuan menaruh perhatian kepada bahasa dalam beberapa aspek, terutama dalam masalah pengetahuan apriori, yakni pengetahuan yang dianggap sudah diketahui tanpa didasarkan pada pengalaman yang sudah dialami secara nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar