Filsafat sosial menempuh kebalikan jalan
observasi sosiologi. Sosiologi bermaksud untuk mencapai pengetahuan yang selalu
bertambah eksak tentang data positif. Filsafat sosial itu adalah data ontology
dari segala sesuatu yang bersifat sosial, artinya inti sari dari hidup sosial
itu dikembalikan ke pokok adanya manusia. Yang tercetus dalam setiap dan segala
data sosial yang konkrit, misalnya hubungan pokok perorangan dengan hidup
bersama. Dalam hal ini, aliran-aliran filsafat bersimpangan.
Pandangan-pandangan mengenai kepentingan umum, mengenai bentuk pemerintahan,
dasar hukum dan keadilan, bergantung pada tanggapan terhadap hubungan
perorangan dengan kehidupan bersama. Pandangan penting juga artinya untuk
penentuan norma-norma untuk mengatur segala konkrit hubungan antar manusia. Untuk
mendapat pengetahuan normatif tentang pengaturan tata tertib sosial, filsafat
sosial melalui 2 fase :
1. Fase pertama dibahas hubungan perorangan
dalam kehidupan bersama.
2. Fase kedua mengenai normative yang konkrit
untuk tindakan sosial.
Sosiologi memaknai metode observasi dan
berusaha menerangkan sebab-musabab suatu gejala sosial yang konkrit dari
keadaannya yang lebih luas. Maka sosiologi tetap berada di bidang kejadian yang
dapat diobservasi. Sosiologi melalui 5 fase :
1. Fase pertama dapat dikatakan metode
Histori. Dalam fase ini, dibahas suatu gejala sosial tersendiri bersama dengan
elemen-elemen yang dapat diobservasi. Dalam artian memahami peristiwa masa
silam kemudian menuntaskannya menjadi prinsip-prinsip yang bersifat umum.
2. Fase kedua berupa pengukuran
kejadian-kejadian yang akan dibahas. Inilah tugas metode statistic itu sendiri.
3. Fase ketiga atau bisa disebut dengan Metode
Komparatif yakni metode perbandingan.
4. Fase keempat berupa penafsiran suatu
hipotesis.
5. Fase kelima dapat dikatakan metode
Case-Study yang didalamnya mempelajari gejala yang nyata dalam kehidupan
bermasyarakat berupa pembuktian kebenaran hipotesa itu sendiri.
Dilihat dari fasenya, tergambar jelas
perbedaan antara Filsafat sosial dan Sosiologi. Walaupun pada dasarnya objek
materiil dari objek penelitian kedua bidang ini sama, yakni Pengalaman sosial,
tetapi keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan antara filsafat sosial dan
sosiologi yang lainnya antara lain yaitu filsafat sosial berdasarkan pengalaman
sosial/kenyataan sosial. Sedangkan sosiologi berdasarkan aspek objektif
(statistic, grafik, angket, dll). Filsafat sosial bersifat holistik (sebuah
cara pandang terhadap sesuatu yang dilakukan dengan konsep pengakuan bahwa hal
keseluruhan adalah sebuah kesatuan yang lebih penting dari pada bagian-bagian
yang membentuknya. Sedangkan sosiologi bersifat parsial (sebagian dari suatu
keseluruhan). Sosiologi mempelajari perilaku manusia sedangkan filsafat
mengkaji perihal hakikat manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar