Ilmu pengetahuan
dan teknologi dapat dimanfaatkan oleh manusia secara positif maupun secara
negatif tergantung kepada moral dan mental manusia yang berperan sebagai
pencipta, pengembang, dan penggunanya. ilmu pengetahuan dan teknologi selalu
terkait dengan pemilik dan pemakainya yakni manusia yang seringkali tidak mampu
untuk mengendalikan nafsu serakahnya sendiri dalam artian moral. Manusia dalam
kehidupannya sangat tergantung dan berhutang budi kepada ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Merupakan
kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa peradaban manusia yang berkembang,
dari peradaban sederhana menuju ke peradaban yang sangat maju dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berkat kemajuan pada kedua bidang
inilah, maka manusia menjadi sangat dimudahkan dalam menjalankan kehidupannya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah membantu manusia untuk memenuhi segala
kebutuhannya secara lebih cepat dan lebih mudah.
Umat manusia, dimudahkan
dalam pengobatan karena ditemukannya alat-alat kedokteran yang canggih sehingga
penyakit lebih mudah dideteksi dan usia harapan hidup menjadi semakin panjang,
alat-alat transportasi yang lebih cepat dan aman, alat-alat komunikasi yang
begitu mutakhir yang membuat dunia terasa semakin sempit. Manusia juga
dimudahkan untuk memanfaatkan segala sumber daya alam untuk mencapai
kesejahteraan hidupnya.
Irmayanti M
Budianto pernah mencatat beberapa peran filsafat, baik dalam kehidupan maupun
dalam bidang keilmuan: Pertama, filsafat atau berfilsafat mengajak manusia
bersikap arif dan berwawasan luas terdapat berbagai masalah yang dihadapinya,
dan manusia diharapkan mampu untuk memecahkan masalah-masalah tersebut dengan
cara mengidentifikasinya agar jawaban-jawaban dapat diperoleh dengan mudah.
Kedua, berfilsafat dapat membentuk pengalaman kehidupan seseorang secara lebih
kreatif atas dasar pandangan hidup dan atau ide-ide yang muncul karena
keinginannya. Ketiga, Filsafat dapat membentuk sikap kritis seseorang dalam
menghadapi permasalahan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
kehidupan lainnya (interaksi dengan masyarakat, komunitas, agama, dan
lain-lain) secara lebih rasional, lebih arif, dan tidak terjebak dalam
fanatisme yang berlebihan. Keempat, terutama bagi para ilmuwan ataupun para
mahasiswa dibutuhkan kemampuan untuk menganalisis, analisis kritis secara
komprehensif dan sistematis atas berbagai permasalahan ilmiah yang dituangkan
di dalam suatu riset, penelitian, ataupun kajian ilmiah lainnya.
Dalam era
globalisasi, ketika berbagai kajian lintas ilmu pengetahuan atau multidisiplin
melanda dalam kegiatan ilmiah, diperlukan adanya suatu wadah, yaitu sikap
kritis dalam menghadapi kemajemukan berpikir dari berbagai ilmu pengetahuan
berikut para ilmuannya. Filsafat justru dapat melihat sesuatu permasalahan dari
semua dimensi, sehingga hal-hal yang belum tersentuh oleh ilmu-ilmu lain dapat
pula dijadikan titik perhatiannya. Peranan filsafat adalah menunjukkan adanya
perspektif yang lebih dalam dan luas, sehingga kehadirannya akan disertai
dengan berbagai alternatif penyelesaian untuk ditawarkan mana yang paling
sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan.
Dalam peranan itu kan menunjukkan adanya perspektif yang luas dan dalam. Perspektif itu kan ada yang radikal ada juga yang sistematis. Bagaimana manusia di zaman modern ini menyukapi sebuah pemikiran yang radikal karena setiap pemikiran orang yang satu berbeda dengam yang lainnya. Dan apa kaitannga antara peranan filsafat ilmu dengan tasawwuf seperti yang sudah dijelaskan diatas ?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus